seeking greener grass

part of my history

Monday, October 01, 2001

Di Indonesia hanya ada dua pilihan. Menjadi idealis atau apatis. (SHG - CSD, 1968)



kurang lebih itu situasi yang dihadapi. sadar tidak sadar jalan itu memang cuma bercabang dua, dan dua2nya saling bertolak belakang. pilihan yang pertama bukanlah pilihan yang gampang, idealisme itu bisa luntur dengan waktu dan kerapkali berbenturan dengan realita. rasanya gue sedikit banyak sudah mulai merasakan benturan2 itu dan engga jarang bisa membuat gue down untuk beberapa saat. tapi gue tau itu belum apa-apa, untuk ke depan masih sangat panjang dan tantangan2 itu gak akan berkurang malah berlipat2 dan semakin berat.



kondisi semenjak pemerintahan megawati mulai menghilangkan keopitimisan akan situasi untuk menjadi lebih baik. kebijakan2 pemerintah udah menunjukkan gelagat yang tidak enak. situasi semakin represif terutama dari pihak militer dan kepolisian. kekerasan di aceh tidak semakin berkurang tapi makin bertambah, kabarnya situasinya jauh lebih parah daripada di timor lorosae.



yang paling gue sayangkan sebenarnya perpecahan-perpecahan di berbagai kalangan yang tidak perlu malah semakin runcing. jika engga ada orang2 yang optimis di sekitar gue, mungkin gue udah bersikap apatis. untuk melihat indonesia melampaui batas-batas memang sulit, gue kadang ngeri dengan sikap generasi seumuran gue yang semakin cuek. tetapi di satu sisi juga gak sedikit yang sadar dan benar-benar mau bekerja untuk memperbaiki situasi di indonesia. gue ingin mencoba terus menerus mengumpulkan orang-orang seperti ini dan dari situ mencoba bekerja dari komunitas2. terutama di bidang sosial budaya, juga seni dan kesusastraan. sebenarnya yang salah pada generasi sekarang hanya pengarahan dan *uhh* kurikulum pendidikan yang benar2 mencuci otak mereka.



gue juga paling males kalo bicara dengan orang yang "money oriented", it's like nothing else really matter in this world accept money money and money. sadar gak sih kalo uang itu hanya alat dan juga ciptaan manusia. mengapa manusia malah jadi diperbudak dengan uang? gue heran mengapa jarang banget yang mempertanyakan itu dan accept it the way it is.



the world is not a perfection but there's nothing wrong in trying to make it a better place. i believe in that dan semoga kegelisahan SHG pun bakalan terjawab someday...



Saya mimpi tentang sebuah dunia,

Di mana ulama - buruh dan pemuda,

Bangkit dan berkata - Stop semua kemunafikan,

Stop semua pembunuhan atas nama apa pun.



Dan para politisi di PBB,

Sibuk mengatur pengangkutan gandum, susu dan beras,

Buat anak-anak yang lapar di tiga benua,

Dan lupa akan diplomasi.



Tak ada lagi rasa benci pada siapa pun,

Agama apa pun, ras apa pun, dan bangsa apa pun,

Dan melupakan perang dan kebencian,

Dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih baik.



Tuhan - Saya mimpi tentang dunia tadi,

Yang tak pernah akan datang.



Soe Hoek Gie - 29 Oktober 1968 (CSD, terbitan LP3ES)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home